Loading
RAMAI-RAMAI BISNIS VALENTINE
Hari Valentine ternyata bisa jadi ladang usaha. Di berbagai mal, banyak stan yang menjual pernak-pernik Valentine. Kafe-kafe pun membuat acara khusus yang tujuannya menarik minat pengunjung.
KLIK - Detail Hari Valentine dengan cepat tampaknya menjadi bagian masyarakat kita. Valentine berasal dari tradisi di Romawi Kuno. Alkisah, ada kepercayaan setiap tanggal 14 Februari, Cupid "si malaikat cinta" akan menembakkan panah asmaranya. Nah, berawal dari mitos itulah tren Valentine merebak ke seluruh penjuru dunia. Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki jiwa bisnis. Alhasil, selain menjadi hari istimewa bagi para pasangan yang merayakan, kini Valentine juga menjadi lahan bisnis yang sangat subur untuk digarap.
Menjelang Hari Valentine pekan silam, mal-mal di Ibu Kota juga memanfaatkan momen ini. Aneka hiasan bernuansa pink dipajang. Sebut saja Mal Taman Anggrek yang menjadi salah satu tempat kongkow favorit anak muda. Pernak-pernik Valentine mulai dari bunga, balon berbentuk hati, hingga hiasan-hiasan yang digantung (hanging mobile) terpasang di setiap sudut. Beralih ke sudut mal, sebuah stan kecil berjuluk Roomate disesaki pengunjung yang kebanyakan ABG.
KLIK - Detail
Ternyata stan seluas 3 X 2 m2 ini menjual pernak-pernik Valentine unik, yakni sarung bantal. Sebetulnya sama seperti sarung bantal berukuran biasa yang berwarna dasar putih. Namun, terlihat cantik dengan tambahan gambar teddy bear mungil di tengahnya dengan kata-kata "You and Me" atau "I Love You" berwarna merah.
"Kami memang satu-satunya yang menjual bantal Valentine seperti ini. Ide awalnya juga sederhana. Aku terinspirasi oleh baju tidur anakku yang bergambar teddy bear. Dari situ aku pikir, kayaknya lucu juga kalau dibuat sarung bantal untuk Valentine. Akhirnya aku kumpulin desainnya. Lalu sebulan sebelum Valentine mulai memproduksi 1.000 buah sarung bantal," kisah Lisa Sanusi (27), pemilik Roomate Home Industry.
KLIK - Detail Lisa tak menduga, bisnis ini bakal menjadi ladang uang. Bayangkan, dalam sehari pendapatan yang diperoleh mencapai Rp 9 juta atau naik tiga kali lipat dari hari biasa. Untuk sarung bantal tanpa isi ia mematok harga Rp 65 ribu, sementara jika membeli dengan isi bantalnya Rp 175 ribu. "Wah, pengunjung enggak pernah sepi. Sehari bisa habis terjual lebih dari enam lusin sarung bantal," ungkap Margaretha Mulyanto, supervisor Roomate sambil sibuk melayani pembeli.
sumber : http://www.tabloidnova.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar